Lombok, salah satu pulau destinasi wisata terpopuler di Indonesia, ternyata masih terdapat peradaban yang terbilang jauh dari modernisasi. Desa Sade namanya, desa tertua di kota Lombok yang didiami suku sasak penduduk asli pulau Lombok, yang masih terjaga adat istiadat serta kebudayaannya.
Melansir Indonesia Travel, desa ini terletak di kabupaten Lombok Tengah, sekitar 30 kilometer dari kota Mataram.
Masyarakat di desa ini lebih memilih menutup diri dari modernisasi dunia luar. Prinsip dari masyarakat setempat adalah melestarikan tradisi budaya mereka, mulai dari bangunan rumah, adat istiadat, serta kesenian yang berupa kerajinan tangan dan tarian yang indah.
Suku Sasak sendiri memiliki keyakinan Wektu Telu yaitu suatu kepercayaan Islam dengan perpaduan unsur-unsur Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional setempat. Rumah yang ada di desa ini terbuat dari bambu dan kayu tanpa di perkuat dengan paku dengan lantai yang asli beralas tanah, serta atapnya terbuat dari ijuk dan jerami.
Keunikan yang dimiliki Desa Sade ini menjadikan dinas pariwisata setempat menetapkan Desa Sade sebagai desa wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kearifan lokal penduduk sasak membuat suasana yang ada menjadi semakin hangat dan membaur bersama pengunjung.
Salah satu kesenian yang tak kalah menarik untuk disaksikan adalah Peresehan. Sebuah tradisi setempat berupa perkelahian antara dua orang pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai berbentuk persegi kecil yang terbuat dari kulit sapi.
Masyarakat di desa ini lebih memilih menutup diri dari modernisasi dunia luar. Prinsip dari masyarakat setempat adalah melestarikan tradisi budaya mereka, mulai dari bangunan rumah, adat istiadat, serta kesenian yang berupa kerajinan tangan dan tarian yang indah.
Suku Sasak sendiri memiliki keyakinan Wektu Telu yaitu suatu kepercayaan Islam dengan perpaduan unsur-unsur Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional setempat. Rumah yang ada di desa ini terbuat dari bambu dan kayu tanpa di perkuat dengan paku dengan lantai yang asli beralas tanah, serta atapnya terbuat dari ijuk dan jerami.
Keunikan yang dimiliki Desa Sade ini menjadikan dinas pariwisata setempat menetapkan Desa Sade sebagai desa wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kearifan lokal penduduk sasak membuat suasana yang ada menjadi semakin hangat dan membaur bersama pengunjung.
Salah satu kesenian yang tak kalah menarik untuk disaksikan adalah Peresehan. Sebuah tradisi setempat berupa perkelahian antara dua orang pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai berbentuk persegi kecil yang terbuat dari kulit sapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar